UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI & NUMERASI DI SDN SUMBERAGUNG MELALUI METODE PEMBELAJARAN YANG KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN DALAM PELAKSANAAN KAMPUS MENGAJAR

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kualitas pendidikan yang rendah. Berdasarkan survei PISA 2018 yang dirilis serentak oleh OECD pada 3 Desember 2019, Indonesia berada di peringkat ke-72 dari 77 negara. Adanya pandemi Covid-19 dan dikeluarkannya kebijakan pembelajaran jarak jauh mengakibatkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin merosot. Ketimpangan penguasaan teknologi, pembangunan infrastruktur yang tidak merata, serta perbedaan akses pendidikan bagi pelajar dari kalangan mampu dan tidak mampu pada akhirnya mengakibatkan jurang pendidikan Indonesia menjadi sangat lebar. Oleh karena permasalahan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan program Kampus Mengajar sebagai salah satu solusi bagi pendidikan Indonesia dengan memberdayakan mahasiswa yang berdomisili di wilayah sekitar sekolah sasaran untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran. Salah satu sekolah sasaran pelaksanaan Kampus Mengajar adalah di SDN Sumberagung, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan. Pada pelaksanaannya, mahasiswa bertanggung jawab untuk membantu SDN Sumberagung untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik, melalui berbagai metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Mahasiswa juga bertanggung jawab dalam percepatan adaptasi teknologi dan perbaikan administrasi di SDN Sumberagung. Hasil dari pelaksanaan kegiatan penugasan mahasiswa Kampus Mengajar selama 4 bulan, yang dimulai pada 20 Februari 2023 - 10 Juni 2023 membuahkan hasil positif bagi SDN Sumberagung, terbukti dengan adanya peningkatan skor peserta didik dalam pelaksanaan AKM Kelas literasi dan numerasi. Berdasarkan dampak positif yang diberikan dari implementasi berbagai program kerja yang dilakukan selama proses penugasan, mahasiswa berharap agar program yang telah dijalankan dapat berkelanjutan meskipun masa penugasan mahasiswa telah selesai.