ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA HEALING UNTUK KORBAN BENCANA ERUPSI GUNUNG SEMERU DI POS PENGUNGSIAN LAPANGAN DESA PENANGGAL
Abstract
Pulau Jawa merupakan pulau yang wilayahnya paling banyak memiliki gunung api aktif di dunia. Terdapat sebanyak 34 gunung api aktif di Pulau Jawa, salah satunya yaitu Gunung Semeru. Gunung Semeru merupakan gunung berapi aktif tertingg di pulau Jawa, dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl. Gunung Api Semeru diklasifikasikan sebagai gunung api aktif berbentuk strato atau kerucut yeng terbentuk karena letusan gunung berapi yang merupaka campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif serta tipe vulkano lemah, tipe ini mempunyai ciri tekanan gas yang sedang dan sapur magmanya tdak terlalu dalam. Analisis erupsi didasarkan pada parameter fisika terhadap analis geokimia batuan sedangkan laju alir lava didasarkan pada kemiringan topografi yang dilaluinya. Gunung Api Semeru telah mencatat lebih dari 70 kali Erupsi. Erupsi Gunung Semeru yang barubaru ini terjadi, berdampak pada 4 kecamatan di Lumajang diantaranya Pronojiwo, Senduro, Pasrujambe, dan Candipuro. Erupsi Gunung Semeru ini menyebabkan terjadinya trauma, tidak hanya orang dewasa tetapi anak-anak rentan mengalami trauma, depresi, perasaan tertekan dan was-was, karena mereka belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya. Dengan terapi trauma healing diharapkan korban bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan dapat menjalani kehidupannya sebagaimana sebelum bencana terjadi. Penelitian ini menggunakan metode observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung di Lapangan Desa Penanggal. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program trauma healing bagi korban erupsi Gunung Semeru.