REVITALISASI ALAT MUSIK SILOTUANG ASAL DESA JAGOI KALIMANTAN BARAT SEBAGAI UPAYA PEWARISAN BUDAYA NUSANTARA
Abstract
Alat musik silotuang adalah simbol identitas dan kekayaan budaya masyarakat adat Dayak Bidayuh Desa Jagoi, namun, tantangan serius mengancam keberlangsungan dan keaslian alat musik asli Nusantara ini yaitu gempuran budaya asing seperti KPop, Hollywood, J-Rock, dan Bollywood. Kehadiran budaya asing menyebabkan penurunan minat generasi muda Indonesia terhadap pemeliharaan dan penguasaan alat musik tradisional. Tujuan kegiatan pengabdian di Desa Jagoi adalah melakukan revitalisasi alat musik silotuang untuk melestarikan kekayaan budaya Nusantara. Metode pelaksanaan revitalisasi melalui sosialisasi dan penyuluhan, pelatihan, dan pemasyarakatan. Penyuluhan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya tradisional. Pelatihan berisi tahapan membuat alat musik Silotuang (bermula dari pemilihan bambu, pemotongan, pembersihan, pembentukan tabung, pengeboran lubang nada, penyesuaian bunyi, finishing, uji coba, dan pelapisan perlindungan). Pemasyarakatan berisi ajakan kepada warga desa untuk memainkan alat musik Silotuang bersama-sama. Kegiatan pengabdian in mendapatkan respons sangat baik dari masyarakat desa dan akademisi, karena dapat mengarahkan pada pentingnya pelestarian warisan budaya alat musik Silotuang dalam konteks pelestarian budaya Nusantara.