PEMANFAATAN LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH MENJADI BRIKET YANG BERNILAI EKONOMIS TINGGI
Abstract
Pembudidaya jamur tiram di desa Sidorukun Kabupaten Gresik memiliki permasalahan pasca panen, yaitu media baglog jamur tiram yang menjadi limbah. Karena media baglog setelah empat bulan umur produktif, akan berubah menjadi limbah padat yang terbuang sia-sia. Daripada dibuang sembarangan dan menyebabkan pencemaran, limbah padat baglog dapat diproses lebih lanjut menjadi briket. Pemrosesan limbah baglog menjadi briket, pada masa COVID-19 dapat memberikan penghasilan tambahan bagi para pembudidaya jamur tiram. Briket baglog merupakan solusi secara teknologi sekaligus manajemen. Solusi teknologi dilakukan dengan cara menguji kelayakan komposisi bahan baglog untuk diproses menjadi briket termasuk implementasi teknologi sederhana produksi briket. Solusi manajemen diberikan kepada pembudidaya dalam produksi hingga pemasaran. Termasuk kalkulasi nilai ekonomi, pemetaan pasar briket, dan strategi pemasaran. Solusi teknologi dan manajemen dilakukan melalui pendampingan dan berbagai pelatihan. Selama kegiatan pelatihan teknologi dan manajemen, para pembudidaya jamur tiram terlibat secara interaktif dan partisipatif. Tujuan pelatihan adalah upaya transfer teknologi tepat guna, sehingga meraih hasil agar pembudidaya memiliki kemandirian dalam produksi briket baglog yang berkualitas, dan layak jual untuk memenuhi kebutuhan pasar.